
Takengon|mediantara.co.id| – Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si., kembali menuai kritik tajam dari kalangan aktivis. Penyebabnya adalah keterlambatan pengumuman direktur baru untuk dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PDAM Tirta Tawar dan PD Pembangunan Tanoh Gayo.
Kekosongan kepemimpinan ini berimbas langsung pada kualitas layanan publik, khususnya PDAM Tirta Tawar. Keluhan masyarakat terus mengalir mengenai masalah klasik yang tak kunjung usai, seperti air yang tidak mengalir berhari-hari di sejumlah kawasan, termasuk Belang Kolak II. Kondisi ini menyulitkan warga memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mandi.
Masalah lainnya adalah kualitas air yang buruk secara konsisten, air berwarna keruh dan berlumpur di musim hujan, serta debit air yang mengecil atau bahkan lenyap sama sekali di musim kemarau. Ironisnya, potensi sumber air di Tanoh Gayo sebenarnya sangat melimpah.
aktivis Muda Gayo, Edi Syahputra Linge, mendesak agar direktur baru segera ditetapkan untuk menangani tugas-tugas penting yang semakin menumpuk dan membenahi kondisi perusahaan. “Kalau sudah ada hasilnya, secepatnya diumumkan, jangan diperlambat,” tegas Edi (02/10/2025).
Ia menambahkan bahwa setiap hari penundaan hanya akan memperburuk permasalahan di lapangan dan semakin menyulitkan kehidupan warga.
Keterlambatan ini memicu spekulasi dan kekhawatiran publik bahwa Bupati tidak berdiri di atas prinsip profesionalisme. Muncul desas-desus kuat bahwa Bupati cenderung mempertimbangkan kepentingan politik dan bagi-bagi kursi ketimbang kompetensi calon.
mengumumkan tiga besar nama saja tidak akan menjawab akar masalah jika keputusan akhirnya masih ditunda-tunda tanpa kejelasan. Publik membutuhkan kepastian dan tindakan nyata, bukan sekadar daftar nama yang menggantung, Tutup Edi Linge