Banjarbaru – Mediantara.co.id Kota Banjarbaru menjadi saksi pertemuan strategis para pemimpin daerah se-Kalimantan dalam gelaran Rapat Kerja Wilayah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Dalam suasana yang penuh semangat, Ballroom Grand Qin Hotel, (21/04/2024).
Banjarbaru menjadi saksi kehangatan pertemuan tersebut, yang menggarisbawahi tekad bersama untuk memajukan Pulau Borneo ke arah yang lebih baik.
Wali Kota Banjarbaru, H. Aditya Mufti Ariffin, dengan penuh kehangatan menyambut kedatangan para tamu. “Raker ini, yang bertepatan dengan momen bersejarah hari jadi Kota Banjarbaru yang ke-25, menjadi momentum yang tepat untuk mempererat kebersamaan antara kita semua,” ucapnya, sambil senyum menghiasi wajahnya.
Beliau berharap, melalui Raker ini, para pemimpin daerah dapat saling berbagi program dan pengalaman, membawa sinergi yang nyata untuk membangun dan memajukan daerah-daerah di Kalimantan.
Sementara itu, Ketua Komisariat Apeksi Regional Kalimantan, Basri Rase, menguraikan tema utama pertemuan ini: “Menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur dalam kerangka pembangunan ekonomi Kalimantan.” Tema ini, katanya, menjadi pondasi penting dalam mewujudkan visi bersama menuju Kalimantan yang maju dan sejahtera.
Lebih dari sekadar infrastruktur, pembahasan ini juga mencakup peningkatan kerjasama lintas batas dengan lembaga dalam dan luar negeri. Basri Rase menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam menarik investasi dan membangun infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, aspek ketahanan terhadap bencana juga menjadi sorotan utama. Dalam konteks ini, pembahasan tentang peningkatan program penguatan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana alam dan non-alam menjadi sangat penting.
Ketua Dewan Pengawas Apeksi Nasional, Ibnu Sina, menambahkan bahwa pembahasan isu strategis ini bukan hanya penting bagi Kalimantan, tetapi juga bagi rencana pembangunan Ibukota Negara (IKN). Ia menekankan pentingnya konektivitas antar kota di Kalimantan sebagai faktor krusial dalam menuju IKN.
Dari hasil pembahasan terdapat sembilan poin penting yang menjadi fokus utama, mulai dari percepatan pembangunan infrastruktur hingga memperkuat resiliensi terhadap perubahan iklim.
Dengan semangat kerjasama yang menggelora, para pemimpin daerah Kalimantan berkomitmen untuk bekerja sama secara lebih erat demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berdaya tahan. Harapannya, semangat ini dapat membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kalimantan, menjadikan Pulau Borneo sebagai lokomotif pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. (Red)