Indragiri Hilir (Inhil) – mediantara.co.id Di tengah kompleksitas dan dinamika politik Indragiri Hilir, nama Pak Herman, yang baru saja menyandang gelar Pejabat (Pj) Bupati, kembali menjadi pusat perhatian. Seperti angin segar di tengah panasnya panggung politik, muncul sebuah pandangan berbeda yang disampaikan oleh Andrigo, seorang tokoh asal Inhil yang kini berkarir di ibu kota.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Andrigo menyampaikan pendapatnya yang cukup menarik dan tidak terduga. Ia menyarankan agar Pak Herman lebih baik menjadi “Superman” daripada sekadar menjalani peran sebagai seorang pejabat.
“Pak Herman baru saja kembali ke tanah kelahirannya setelah sekian lama,” kata Andrigo dengan nada yang serius namun santai.
“Bayangkan seorang anak yang pulang ke rumah setelah lama merantau. Ada kerinduan yang mendalam, tetapi juga ada tanggung jawab besar untuk dibuktikan.”
Dalam pandangan Andrigo, Pak Herman tampak sangat ambisius dengan peran barunya, sebuah sikap yang menurutnya mungkin terlalu menonjol jika dilihat dari kacamata masyarakat.
“Ambisi itu baik, tetapi bila berlebihan, bisa menimbulkan kesan yang kurang positif,” tambahnya.
Namun, Andrigo tidak sekadar mengkritik. Ia menawarkan sebuah perspektif baru yang segar: bagaimana jika Pak Herman lebih fokus pada tindakan nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat, tanpa terlalu terikat pada jabatan formal?
“Saran saya, lebih baik Pak Herman berjuang layaknya seorang Superman, sosok yang bekerja tanpa pamrih demi kebaikan bersama, tanpa harus memikirkan keuntungan pribadi atau kekuasaan,” jelas Andrigo.
Bagi Andrigo, seorang pemimpin yang ideal adalah yang dapat mendedikasikan dirinya untuk kemajuan daerah, bukan hanya lewat jabatan, tetapi melalui komitmen tulus dan tindakan nyata.
Dengan cara ini, Pak Herman bisa membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar seorang mantan Pj Bupati, bahwa ia adalah sosok pemimpin sejati yang mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Dalam konteks politik yang sering kali penuh intrik dan kepentingan, pandangan Andrigo ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak, termasuk Pak Herman sendiri.
Mungkin ini saatnya bagi Pak Herman untuk menunjukkan bahwa perjuangan untuk Inhil tak perlu terikat oleh jabatan, melainkan harus dilandasi oleh dedikasi yang murni dan tulus. (Syafruddin)