Serangan Kelompok Pemuda Bersajam di Kedai Kopi Kendari Berawal Saling Maki di Medsos

Kendari – Mediantara.co.id Penyerangan sekelompok pemuda menggunakan senjata tajam (sajam) pada dua remaja di sebuah kedai kopi di Kota Kendari berawal saling maki di media sosial (medsos).

Dua remaja yang diburu dengan sajam hingga lari ke dalam salah satu kedai kopi daerah Kambu, Kota Kendari diduga akibat salah seorang dari kelompok pemuda bersajam tersebut tidak terima dimaki melalui siaran langsung medsos instagram (IG).

Hal itu diungkapkan kedua korban, AP (16) dan F (16) usai beberapa saat diamankan dari amukan kelompok pemuda bersajam tersebut pada Jum’at (11/10/2024) sekitar pukul 05.45 WITA pagi.

Menurut keterangan keduanya, awalnya pada hari yang sama sekitar pukul 04.00 WITA dini hari, AP bersama F melakukan siaran langsung melalui akun IG pribadi AP di daerah kompleks perumahan wilayah Tunggala, Kota Kendari.

Kemudian salah satu akun terduga pelaku menonton siaran langsung keduanya dan menulis kalimat kurang pantas di kolom komentar yang ditujukan pada keduanya.

“Tidak tahu sebabnya, dia tiba-tiba memaki kita (kami) sambil sebut daerah tempat tinggalnya (F),” ujar AP sambil menunjuk F.

F yang emosi melihat komentar kurang pantas dari akun terduga pelaku, kemudian memaki balik akun tersebut melalui siaran langsung saat itu juga.

“Saya emosi, jadi kita (kami) baku (saling) maki waktu live di ig itu,” ucap F.

Di luar dugaan, saat kedua remaja ini hendak pulang ke rumah dengan sepeda motor sekitar pukul 04.30 WITA melalui Jalan Kancil, Andonuhu, tiba-tiba sekelompok pemuda menggunakan sejumlah sepeda motor telah menunggu keduanya sambil mengancam dengan sajam.

Mereka yang takut kemudian melaju kabur berbalik arah dan dikejar kelompok pemuda itu menuju Jalan Martandu daerah Kambu hingga memutuskan berlindung di salah satu kedai kopi tempat penyerangan terjadi.

“Karena kita (kami) liat orang rame makanya kita singgah. Tapi ternyata kita masih di serang juga,” jelas F.

Beruntung kedua remaja ini nekat menerobos masuk ke kamar karyawan dan selamat dari amukan sajam kelompok pemuda tersebut.

Yayan Oka Pramana (20), pelanggan yang menyaksikan penyerangan tersebut sempat panik saat kelompok pelaku menghampiri mereka membawa sajam.

“Saya sama beberapa orang (pelanggan) di sini langsung lari kalang kabut pas mereka seret-seret parang,” kata Yayan.

Sedangkan, salah satu karyawan bernama Ahmad (26) yang turut membantu mengamankan dua remaja itu merasa beruntung tidak ikut menjadi korban amukan kelompok pemuda bersajam tersebut.

“Saya sempat diancam dan hampir ditusuk pake badik. Tapi saya bilang tempat ini (kedai) punyanya polisi dan ada CCTV juga di sini,” sebut Ahmad.

Sebagai informasi, AP dan F diketahui tinggal di wilayah Andonuhu. AP di Jalan Kancil, sedangkan F di Jalan Kedondong sekitar Pasar Andonuhu.

AP mengaku mengenal salah satu pelaku penyerangan karena yang bersangkutan tinggal di daerah yang sama dengan AP, walaupun keduanya tidak cukup dekat.

Kasus penyerangan ini telah dilaporkan ke pihak berwajib sesaat setelah kejadian. Saat ini diketahui tengah dilakukan penelusuran terhadap kelompok pemuda bersajam tersebut. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *