Jakarta, Mediantara.co.id – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membuka peluang kerja sama strategis dengan Pemerintah Denmark dalam upaya peningkatan kapasitas dan efisiensi sistem penanggulangan kebakaran di Indonesia. Hal ini disampaikan saat Mendagri menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Kunjungan tersebut diwarnai dengan demonstrasi teknologi pemadam kebakaran canggih dari Denmark yang digelar langsung di halaman Kantor Kemendagri. Alat pemadam berbasis tekanan tinggi yang menggunakan kombinasi air dan busa ini berhasil memadamkan simulasi api dari sebuah mobil yang terbakar dalam waktu kurang dari lima menit. Mendagri Tito mengaku terkesan dengan efektivitas alat tersebut dan menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.
“Ini teknologi yang luar biasa. Kurang dari lima menit, api sudah padam. Kami sangat tertarik bekerja sama dengan Denmark untuk menerapkan sistem ini di kota-kota besar. Kami juga sudah berdiskusi dengan Bappenas agar program ini bisa difasilitasi dari sisi pembiayaan,” ujar Tito.
Lebih lanjut, Tito juga mengapresiasi sistem manajemen call center tanggap darurat Denmark yang dinilainya sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Ia menyebut efisiensi sistem tersebut bisa menjadi model bagi Indonesia dalam mengelola layanan darurat kebakaran, khususnya di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Bali.
Menindaklanjuti arah kebijakan tersebut, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Safrizal ZA, menyampaikan bahwa Kemendagri akan segera merancang langkah konkret. Salah satunya dengan menjadwalkan pertemuan lanjutan bersama para pemangku kebijakan pada Juni atau Juli 2025. Selain itu, akan dilakukan kajian teknis untuk mereplikasi sistem Denmark secara adaptif sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah di Indonesia.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Denmark ke Kemendagri ini diharapkan menjadi momentum awal bagi kerja sama bilateral yang lebih luas, khususnya dalam penguatan kapasitas pemadam kebakaran dan sistem penanggulangan bencana yang modern dan tanggap. (Red)