Wamen Transmigrasi Viva Yoga Dorong Kepala Desa Jadi Pelopor Koperasi Merah Putih

Jakarta, Mediantara.co.id Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyampaikan kegembiraannya atas keberhasilan program transmigrasi yang sejak 1950 telah terbukti meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurutnya, perubahan positif dalam kehidupan para transmigran menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui transmigrasi benar-benar membuahkan hasil yang patut disyukuri.

Hal ini disampaikan Viva Yoga saat menjadi pembicara utama dalam webinar ‘Curah Pendapat’ bertema Dari Desa Untuk Indonesia Menyuarakan Harapan, Merajut Masa Depan yang digelar Village Funnel bersama Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), Kamis (24/4/2025). Acara tersebut diikuti oleh pengurus APDESI dan para kepala desa dari seluruh Indonesia.

Dalam forum tersebut, Viva Yoga menekankan bahwa animo masyarakat terhadap program transmigrasi masih tinggi. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 7.000 orang dari Jawa, Bali, dan NTB telah mendaftar untuk ikut serta, meski baru 123 kepala keluarga yang berhasil diberangkatkan karena keterbatasan kuota. Ia menyebut hal ini akan menjadi perhatian serius, terlebih kini program transmigrasi berdiri sebagai kementerian tersendiri di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Transmigrasi, lanjutnya, bukan hanya soal pemindahan penduduk, melainkan telah melahirkan 1.567 desa baru yang tersebar di berbagai wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. Desa-desa tersebut, meski kini berada di bawah administrasi pemerintah daerah, tetap menjadi tanggung jawab Kementerian Transmigrasi dalam hal pemberdayaan dan pengembangan ekonominya.

Viva Yoga menegaskan paradigma baru transmigrasi kini menitikberatkan pada pendekatan desentralistik. Pemerintah kabupaten atau kota yang ingin menerima transmigran diwajibkan menyediakan lahan. Dengan model ini, transmigrasi tidak lagi bersifat top-down, melainkan tumbuh dari kebutuhan dan kesiapan daerah.

Sejalan dengan semangat pembangunan desa, Kementerian Transmigrasi mengusung sejumlah program unggulan seperti Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Gotong Royong, Transmigrasi Lokal, dan Transmigrasi Nusa Karya. Yang terakhir menjadi fokus utama karena diarahkan untuk membangun industri berbasis potensi lokal di kawasan transmigrasi. Program ini dianggap selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia dari desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Transmigrasi aktif berkolaborasi lintas kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Perhubungan, Kesehatan, Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Koperasi. Sinergi ini bertujuan memastikan kawasan transmigrasi memiliki fasilitas dan peluang ekonomi yang memadai.

Sebagai wujud nyata komitmen pemerintahan Prabowo dalam memperkuat perekonomian desa, tahun ini diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Targetnya adalah terbentuknya 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia. Viva Yoga mengajak para kepala desa dan lurah untuk menjadi pelopor berdirinya koperasi ini di wilayahnya masing-masing.

Ia menjelaskan bahwa pendirian koperasi tidak hanya untuk kegiatan simpan pinjam, tetapi juga berperan dalam menyerap gabah petani, mencegah praktik rentenir, membuka lapangan kerja, serta mendorong pendirian berbagai usaha produktif di desa. Informasi lengkap tentang pendirian Kopdes dapat diakses melalui situs resmi Kementerian Koordinator Pangan yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan.

“Saya harap para kepala desa dapat memanfaatkan program-program dari pemerintah ini secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. Koperasi Merah Putih ini bukan hanya simbol, tapi alat nyata untuk membangun ekonomi kerakyatan yang kuat dari desa,” tutup Viva Yoga. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *