Kolaborasi Strategis UNESA dan PPYD Al-Ikhlas: Hadiah Kemerdekaan untuk Penguatan Ekonomi Pesantren

Surabaya – Mediantara.co.id Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menorehkan sejarah baru dengan menjalin kerjasama strategis bersama Pondok Pesantren Yatim Dhuafa (PPYD) Al-Ikhlas.

Momentum bersejarah ini dilangsungkan pada tanggal 17 Agustus 2024, bertempat di Gedung Rektorat UNESA, bertepatan dengan upacara bendera yang diadakan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia.

Kerjasama yang ditandatangani di hari bersejarah ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk memberdayakan ekonomi umat, khususnya dalam lingkungan pesantren.

PPYD Al-Ikhlas, sebagai satu-satunya pesantren yang terpilih dari tiga lembaga serupa di Jawa Timur, kini menjadi mitra strategis UNESA dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui serangkaian program pelatihan dan pendampingan intensif.

Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Pesantren

Kerjasama ini dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak dalam pengembangan kapasitas ekonomi pesantren, yang sering kali terkendala oleh kurangnya akses terhadap pengetahuan dan sumber daya yang memadai.

Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, Rektor UNESA, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari misi universitas untuk tidak hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga pusat pengembangan masyarakat.

“Kami di UNESA percaya bahwa pendidikan tidak hanya sebatas di dalam kelas, tetapi juga harus memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Melalui kerjasama ini, kami berkomitmen untuk memberdayakan PPYD Al-Ikhlas dengan memberikan pelatihan komprehensif dan pendampingan intensif kepada para pelaku UMKM di lingkungan pesantren. Harapannya, ini dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi pesantren yang bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” ungkap Prof. Nurhasan.

Kerjasama ini akan melibatkan berbagai tenaga ahli dan dosen berpengalaman dari UNESA, yang akan memberikan pelatihan di berbagai bidang seperti manajemen bisnis, pemasaran digital, dan pengelolaan keuangan.

Sementara itu, PPYD Al-Ikhlas akan menjadi pusat kegiatan pelatihan dan pendampingan ini, dengan memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan program.

Menguatkan Sinergi Pendidikan dan Komunitas Pesantren

Tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, kerjasama ini juga menjadi wujud nyata dari sinergi antara institusi pendidikan tinggi dengan komunitas pesantren. Bapak Ardian, Ketua Koperasi Peduli Ummat Indonesia Al-Ikhlas, menyambut baik kerjasama ini sebagai langkah penting dalam mengangkat kesejahteraan pesantren melalui peningkatan kapasitas para santri dan masyarakat sekitar dalam mengelola UMKM.

“Dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari UNESA, kami berharap santri-santri di PPYD Al-Ikhlas tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan kewirausahaan yang mumpuni. Ini penting agar mereka bisa mandiri secara ekonomi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Bapak Ardian.

Kerjasama ini tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan kapasitas manajerial dan kewirausahaan di lingkungan pesantren, tetapi juga menciptakan UMKM yang tangguh dan berdaya saing. Selain itu, kolaborasi ini juga menjadi model kemitraan yang harmonis antara dunia pendidikan dan komunitas pesantren, yang secara bersama-sama mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Harapan di Masa Depan

Dengan adanya penandatanganan ini, perjalanan panjang untuk menciptakan UMKM yang lebih kuat di lingkungan pesantren baru saja dimulai. Tantangan tentu tidak sedikit, namun dengan komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.

Di masa depan, kolaborasi ini diharapkan dapat berkembang lebih luas, mencakup lebih banyak pesantren dan melibatkan lebih banyak pihak, sehingga pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren dapat menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

Sebagai hadiah kemerdekaan yang berharga, kerjasama ini tidak hanya menjadi bukti dari semangat gotong royong dan kebersamaan yang terus hidup dalam masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi contoh bagaimana kemerdekaan itu sendiri dapat dimaknai sebagai kesempatan untuk terus maju dan berkembang, bersama-sama. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *