Pasangan Ustad Suhaidi – Syamsuddin Uti Soroti Defisit Anggaran, Usulkan Solusi Produktif untuk Inhil

Jakarta – Mediantara.co.id Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Ustad Suhaidi dan H. Syamsuddin Uti, yang dikenal dengan sebutan USSALI (Ustad Suhaidi-Syamsuddin Uti Lentera Inhil), bertemu dengan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, di Warung Kupi Gaya Atcjeh, Tangerang, Banten, Selasa (20/8/24).

Pertemuan tersebut diisi dengan diskusi mendalam mengenai tantangan besar yang dihadapi Kabupaten Inhil, termasuk masalah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menimbulkan kekhawatiran.

Dalam pertemuan tersebut, Ustad Suhaidi dan H. Syamsuddin Uti mengungkapkan bahwa Inhil tengah menghadapi defisit anggaran yang cukup signifikan, mencapai Rp 364 miliar. Mereka menyoroti bahwa dari total APBD Inhil yang lebih dari Rp 2 triliun, seharusnya defisit yang diizinkan hanya sekitar 4 persen. Namun, kondisi saat ini menunjukkan angka yang jauh melebihi batas tersebut, yakni sekitar Rp 100 miliar.

Menurut mereka, situasi ini berdampak serius terhadap efektivitas pemerintahan dan keberlanjutan program-program pembangunan di Inhil.

“Pemerintahan tidak bisa berjalan efektif jika kondisi keuangan seperti itu,” ujar Ustad Suhaidi, menyuarakan keprihatinannya atas situasi yang dihadapi daerah yang mereka wakili.

Sebagai solusi untuk mengatasi krisis keuangan yang dihadapi Inhil, pasangan USSALI mengusulkan pendekatan yang inovatif dan berbasis potensi lokal. Mereka berencana untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur di sekitar mereka untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat dan mengurangi beban ekonomi.

Dengan menciptakan Desa Produktif, Ustad Suhaidi dan H. Syamsuddin Uti berharap dapat mengubah lahan-lahan tidur menjadi lahan yang produktif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan ekonomi daerah.

“Memanfaatkan potensi yang ada akan semakin baik bagi ketahanan ekonomi,” kata H. Syamsuddin Uti, sembari mencontohkan sektor perkebunan sebagai salah satu bidang yang dapat dikembangkan lebih jauh. Tanaman kelapa, misalnya, memiliki banyak potensi untuk diolah menjadi berbagai produk turunan, mulai dari bahan makanan hingga obat-obatan.

Pasangan USSALI menekankan bahwa Inhil memiliki banyak potensi yang belum digarap secara maksimal, dan mereka berkomitmen untuk mengembangkan potensi tersebut demi kesejahteraan masyarakat. “Banyak potensi Inhil yang akan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tutup Ustad Suhaidi dengan penuh optimisme.

Pertemuan ini mencerminkan keseriusan pasangan USSALI dalam menghadapi tantangan di Inhil dan menawarkan solusi nyata yang tidak hanya berfokus pada pembenahan keuangan daerah, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan potensi lokal yang berkelanjutan. (Rh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *