Usung Tema Air untuk Kemakmuran Bersama, World Water Forum Akan Diselenggarakan di Bali 18-24 Mei 2024

Jakarta – Mediantara.co.id Pada tahun 2024, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakan acara penting dalam skala global, yaitu Forum Air Dunia (World Water Forum/WWF) ke-10. Acara ini dijadwalkan berlangsung di Bali pada tanggal 18 hingga 24 Mei 2024.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa persiapan acara ini telah memasuki tahap akhir.

“Kami telah menyelesaikan persiapan terakhir untuk World Water Forum di Bali. Ini adalah kesempatan penting bagi pemimpin global dan ahli air untuk berdiskusi tentang keberlanjutan air di seluruh dunia,” kata Luhut. dikutip Selasa (30/4/2024).

WWF diselenggarakan dengan tujuan utama untuk memperkuat kerjasama dan kemitraan global dalam menangani tantangan terkait air dan sanitasi. Selain itu, forum ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya air sebagai isu global krusial dan sebagai platform bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan air dan sanitasi.

Acara ini terdiri dari tiga proses utama yang saling terkait, yaitu proses politik, proses tematik, dan proses regional. Proses politik meliputi lima segmen, termasuk di dalamnya kepala negara/pemerintahan, menteri, parlemen, otoritas lokal, dan otoritas cekungan. Keseluruhan proses di tingkat politik ini akan menghasilkan Deklarasi Menteri yang mencerminkan kontribusi dari proses tematik dan regional.

Indonesia, sebagai tuan rumah WWF ke-10, telah bekerja sama dengan World Water Council (WWC) berdasarkan Kesepakatan Kerangka untuk Penyelenggaraan World Water Forum ke-10. Acara ini akan diadakan di Bali dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama“.

Ada enam sub-tema yang akan dibahas, seperti keamanan air dan kemakmuran, air untuk manusia dan alam, pengurangan risiko bencana dan manajemen, tata kelola, kerjasama, dan hidro-diplomasi, keuangan air yang berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi.

Untuk mendukung proses politik, terutama dalam segmen menteri, UNESCO telah memberikan fasilitasi dalam konsultasi untuk penyusunan Deklarasi Menteri dengan negara-negara anggota di Paris.

Dalam pertemuan persiapan kedua di markas UNESCO Paris pada Maret 2024, pembahasan untuk Deklarasi Menteri yang akan diadopsi di Bali telah diselesaikan.

Ada empat poin yang didorong Indonesia untuk disepakati menjadi MD pada pertemuan di Bali, yaitu World Lake Day (WLD). Penetapan WLD ini harus dilakukan melalui mekanisme United Nation (UN), dalam bentuk pengusulan resolusi yang diadopsi.

Poin kedua adalah mendorong pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun telah menyampaikan concept note yang fokus pada aspek kerja sama riset dan pertukaran data, bukan pada pembangunan gedung fisik. Usulan nanti telah pula mencakup struktur dan susunan organisasi dan rencana sumber pendanaan operasional.

Poin ketiga adalah Water Management for Small Islands. Pada poin ini Indonesia turut mendorong penguatan kapasitas pulau terluar dalam memproduksi air bersih. Maka isu pengelolaan air masih perlu dikontekskualisasikan dalam isu berskala global yang tidak saja terbatas pada negara-negara pulau dan kepulauan kecil.

Poin keempat adalah pencatatan daftar proyek air sebagai Compendium of Concrete Deliverables and Actions. Poin ini bersifat inklusif namun sukarela dan berisi daftar proyek, inisiatif, dan kolaborasi yang dikelola oleh stakeholders air tingkat nasional, regional dan internasional. Indonesia pun akan menyiapkan platform online untuk proses submisinya. (Medsyaf/Red)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *