Dinamika Pilgub Jatim 2024, Siapa Penantang Kuat Khofifah-Emil?

Jakarta – Mediantara.co.id Pilgub Jawa Timur 2024 semakin memanas dengan solidnya dukungan dari beberapa partai politik terhadap pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Sejumlah enam partai besar telah resmi menyatakan dukungannya, menegaskan posisi Khofifah-Emil sebagai pasangan kuat dalam pertarungan menuju kursi gubernur Jawa Timur.

Pada awalnya, Demokrat dan Golkar menjadi pelopor dengan memberikan rekomendasi secara resmi untuk Khofifah-Emil. Demokrat, di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengumumkan dukungan mereka dalam acara khusus di Surabaya, dengan menyatakan keyakinan mereka pada visi ‘Jatim Biru Indonesia Maju’. Di sisi lain, Golkar, yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, mengapresiasi kinerja Khofifah dan Emil dalam pembangunan Jawa Timur yang pesat.

Partai Perindo, PAN, PSI, dan yang terbaru, Gerindra, turut mengikuti jejak dengan memberikan dukungan resmi mereka untuk Khofifah-Emil. Hal ini menggambarkan kesatuan dalam menghadapi tantangan besar dalam pemilihan gubernur yang akan datang.

Tantangan di Tengah Dukungan Kuat

Meskipun mendapatkan dukungan luas dari partai-partai besar, Khofifah-Emil tidak luput dari tantangan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sedang berupaya membangun koalisi dengan PDIP, diketahui sedang mengkaji potensi pasangan Kiai Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini sebagai alternatif kuat.

“Saya mengusulkan pasangan untuk bisa bertanding melawan Mba Khofifah, salah satunya adalah koalisi PKB-PDIP dengan figur Kiai Marzuki-Bu Risma,” kata Ketua DPP PKB, Syaiful Huda.

Komunikasi antara PKB dan PDIP Jawa Timur menunjukkan pembicaraan serius dalam membangun koalisi ini, yang dapat menjadi saingan serius bagi Khofifah-Emil. Meskipun demikian, situasi politik yang dinamis dan dukungan massif dari partai-partai besar memberikan Khofifah-Emil posisi strategis yang kuat dalam merebut kembali jabatan gubernur Jawa Timur.

Antisipasi Hasil Pemilu Sebelumnya

Analisis politik juga mencatat bahwa Jawa Timur memiliki catatan sejarah di mana incumben telah kalah dalam pemilihan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kuat dalam dukungan partai, Khofifah-Emil harus tetap berhati-hati dan fokus dalam menghadapi dinamika politik yang kompleks dan berubah-ubah.

Pemilu Gubernur Jawa Timur pada November mendatang diprediksi akan menjadi salah satu pertarungan sengit dalam politik lokal, dengan implikasi besar bagi arah pembangunan provinsi terbesar di Indonesia ini. (Udimed/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *