Jakarta, Mediantara.co.id — Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk memberikan peringatan tegas kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan untuk segera mengambil langkah konkret dalam menekan laju inflasi yang tercatat tinggi, yakni sebesar 8,05 persen. Angka tersebut jauh melampaui batas inflasi nasional yang ditetapkan pemerintah, yakni antara 1,5 hingga 3,5 persen.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Ribka dalam rapat koordinasi bersama Gubernur Papua Pegunungan dan para kepala daerah kabupaten secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri, Selasa (22/4/2025). Dalam arahannya, Ribka menyoroti pentingnya mempercepat pembangunan daerah terutama di sektor pangan dan pertanian yang dinilai stagnan. Menurutnya, inflasi tinggi memberi dampak langsung pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatkan potensi kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.
Ribka juga mengungkapkan bahwa kelangkaan bahan pangan seperti sayuran dan produk peternakan menjadi penyumbang utama inflasi. Padahal, wilayah Papua Pegunungan dikenal memiliki tanah yang sangat subur dan ideal untuk pertanian. Ia menyayangkan kurangnya inisiatif dalam mengoptimalkan potensi lokal yang bisa menopang ketahanan pangan. Ia mencontohkan bagaimana komoditas sederhana seperti bayam, sawi, ubi, bahkan daging babi menjadi barang langka di pasar.
Dalam pertemuan itu, ia meminta delapan kabupaten yang ada di Papua Pegunungan untuk tidak pasif dan segera menyusun program nyata. Solusi jangka pendek seperti subsidi bahan pangan, pasar murah, hingga pengiriman logistik dari daerah lain perlu segera diimplementasikan, sembari memperbaiki produksi lokal untuk keberlanjutan jangka panjang. Ribka memastikan dukungan dari Kemendagri dalam bentuk pendampingan kebijakan dan penguatan kapasitas pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Ia juga memberikan apresiasi atas kehadiran gubernur dan para bupati yang turut serta dalam rapat tersebut. Ribka berharap, dengan koordinasi yang lebih solid antar pemangku kepentingan, Papua Pegunungan dapat segera keluar dari tekanan inflasi dan menghidupkan kembali sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah. (Ma/Red)