Kinerja Dokter Spesialis Disorot, Bocah 4 Tahun Meninggal Diduga Akibat Malpraktik

Lamongan, Mediantara.co.id Dugaan kelalaian medis kembali mengemuka di Lamongan setelah seorang anak berusia empat tahun, Inda Kusuma Wardhani, meninggal dunia usai menjalani operasi usus buntu. Operasi tersebut dilakukan oleh dr Rizky, dokter spesialis bedah umum yang bertugas di RSU Muhammadiyah Babat dan RSUD dr. Soegiri Lamongan.

Peristiwa tragis ini mendapat sorotan tajam dari anggota Komisi D DPRD Lamongan, Erna Sujarwati. Ia menyebut bahwa kasus Inda bukan yang pertama, melainkan bagian dari pola penanganan medis yang diduga bermasalah. Menurutnya, beberapa pasien lain yang pernah ditangani oleh dokter yang sama mengalami infeksi berat pasca operasi, bahkan ada yang meninggal.

“Ini bukan kejadian pertama. Beberapa pasien mengalami infeksi berat usai tindakan bedah oleh dokter ini,” kata Erna kepada awak media.

Inda diketahui menjalani operasi usus buntu pada 7 April 2025 di RSU Muhammadiyah Babat. Ia dipulangkan enam hari kemudian meskipun kondisi luka operasi dinilai belum pulih. Keluarga menyebut muncul bau menyengat dan cairan dari bekas jahitan, serta penurunan kesadaran pada korban.

Meski sempat dirawat di rumah, kondisi Inda memburuk hingga akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Soegiri Lamongan pada 18 April dan langsung masuk ICU. Ironisnya, dr Rizky kembali menjadi dokter penanggung jawab. Dalam kondisi kritis, Inda akhirnya dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya pada 21 April dan menjalani dua kali operasi lanjutan. Namun, nyawanya tak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir pada 3 Mei 2025.

“Orang tuanya hanya ingin tidak ada anak lain yang mengalami hal serupa. Ini harus menjadi peringatan keras bagi manajemen rumah sakit,” ujar Erna.

Ia mendesak agar manajemen RSU Muhammadiyah Babat dan RSUD dr. Soegiri Lamongan segera mengevaluasi kinerja para dokter spesialis, terutama mereka yang memiliki catatan buruk dalam penanganan medis. Ia menegaskan bahwa kelalaian medis bukan sekadar kesalahan teknis, melainkan ancaman serius terhadap keselamatan pasien dan nama baik fasilitas kesehatan di Lamongan.

Perlu dukungan investigasi independen untuk memastikan kebenaran dugaan ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *